
MEJA Investasi Rp 14,4 M di Tiga Perusahaan Termasuk Olahraga Padel
Jul 22
2 min read
0
37
0

Olahraga padel yang tengah digemari warga kini terkena pajak sebesar 10 persen yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jakarta. Pajak ini diberlakukan sebagai bagian dari upaya optimalisasi penerimaan daerah melalui sektor hiburan dan rekreasi.
TEMPO.CO, Jakarta - Emiten produsen furnitur PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) mengumumkan investasi senilai Rp 14,4 miliar ke tiga perusahaan berbeda, yakni PT Niat Djadi Atlet, PT Semitra Vana Persada, dan PT Anagatha Djaya Artha. Direktur Utama MEJA Richie Adrian Hartanto menjelaskan, investasi Rp 4,8 miliar dialokasikan ke PT Niat Djadi Atlet, perusahaan olahraga yang fokus pada pengembangan fasilitas dan aktivitas padel.
“Perseroan melihat olahraga padel sebagai salah satu cabang olahraga yang tengah tumbuh pesat secara global maupun di Indonesia, dengan potensi pasar rekreasi dan komersial yang menjanjikan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa, 22 Juli 2025.
Dana sebesar Rp 4,8 miliar juga dialokasikan untuk PT Semitra Vana Persada, perusahaan perdagangan semen, pasir, dan perlengkapan rumah tangga. Richie menyebut langkah ini selaras dengan lini bisnis konstruksi interior dan pengadaan bahan bangunan. “Investasi ini dilakukan untuk memperkuat rantai pasok dan memperluas akses ke bahan baku utama, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing bisnis utama perseroan,” katanya.
Selanjutnya, investasi Rp 4,8 miliar digelontorkan ke PT Anagatha Djaya Artha, yang bergerak di bidang perdagangan alat laboratorium, farmasi, dan barang perdagangan lainnya. “Selaras dengan kegiatan pengadaan interior dan furnitur khusus, yang kerap membutuhkan peralatan penunjang. Dengan demikian, investasi ini diproyeksikan mendukung diversifikasi usaha serta memperluas peluang pasar Perseroan di sektor B2B dan institusi,” ujar Richie.
Seluruh investasi ini dibiayai dari kas internal dan tidak berdampak signifikan pada struktur permodalan maupun operasional perusahaan. “Perseroan meyakini bahwa keputusan investasi ini sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang dan memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham,” kata Richie.